Profesiku

PUSTAKAWAN MENYIKAPI PERKEMBANGAN INFORMASI DAN MEDIA INFORMASI

Pustakawan bukan hanya penjaga perpustakaan. Pustakawan harus mengetahui banyak hal untuk dapat melayani pengguna yang memiliki banyak latar belakang, dan juga banyaknya jenis dan media informasi yang dibutuhkan pengguna. Dengan begitu, pustakawan harus selalu meng-up grade kemampuannya agar bisa selalu memuaskan pengguna. Dengan up grade kemampuan setiap saat, dalam menghadapi pengguna, pustakawan tidak akan lagi mengatakan “tidak tahu”. Dengan up grade kemampuan, akan meningkatkan SDM Pustakawan sehingga pustakawan tidak lagi dianggap hanya sebagai penjaga perpustakaan. 
Up grade kemampuan dapat dicapai dengan cara belajar. Dalam melayani pengguna yang membutuhkan informasi terkini dengan cepat, yang mungkin belum tercetak dalam bentuk buku. Apa yang dapat dilakukan pustakawan? Akses internet. Semua informasi dapat diperoleh dengan cepat dan murah via internet. Globalisasi informasi bukan lagi impian. Untuk itu, pembelajaran Information Technology (IT) sangat diperlukan. Informasi tak lagi hanya ditampung dengan lembaran kertas. Perpustakaan tidak hanya terdiri dari rak dan buku. Tapi juga ada yang berbentuk elektronik. Perpustakaan elektronik (e-library) sudah banyak berdiri. Rak dan buku memang masih sangat diperlukan. Tetapi informasi dalam bentuk elektronik juga perlu dikembangkan, karena kita sudah mulai memasuki era teknologi tanpa kertas (paperless technology).
Kementrian Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Menristek RI) beberapa tahun yang lalu sudah meluncurkan program Warung Informasi Teknologi (Warintek). Program ini adalah salah satu bentuk kepedulian negara terhadap rakyatnya akan kebutuhan informasi elektronik. Pustakawan dituntut untuk mempelajari teknologi informasi agar dapat membantu memberikan informasi itu jika informasi yang dibutuhkan hanya dikemas dalam bentuk elektronik. Atau pengguna yang membutuhkan informasi tidak berada di Sleman, tetapi membutuhkan informasi  tentang Kabupaten Sleman. Perlu alih bentuk informasi dari bentuk tercetak kedalam bentuk elektronik. Itu yang terjadi di Perpustakaan KPAD Kabupaten Sleman. Informasi tentang Kabupaten Sleman dibuat dalam bentuk eletronik yang dapat di akses oleh semua orang melalui http://warintek.slemankab.go.id.
Perkembangan perpustakaan berbasis teknologi informasi, bagi pengelola perpustakaan dapat membantu pekerjaan di perpustakaan melalui fungsi otomasi perpustakaan. Mengingat teknologi informasi yang terus berkembang, ini menuntut pengelolaan perpustakaan harus lebih efektif dan efisien. Bukan jamannya lagi mencari-cari buku dari katalog kusam di perpustakaan. Peran Teknologi Informasi (TI) telah banyak digunakan untuk memudahkan para pengguna perpustakaan menemukan buku favoritnya. Dengan hanya mengetik judul buku atau nama pengarang pada layar komputer, informasi mengenai posisi serta keberadaan buku yang kita cari pun akan segera tersaji di layar komputer.
Kemudahan yang ditawarkan teknologi itu harus dimbangi dengan meningkatnya sumber daya manusia (SDM) para pustakawan. Mereka harus memahami dan dapat mengaplikasikan segala kemajuan teknologi itu untuk kepentingan perpustakaan. Karena akan sia-sia saja program-program itu diciptakan, jika tidak dimanfaatkan.
Fungsi otomasi perpustakaan menitikberatkan pada bagaimana mengontrol sistem administrasi layanan secara otomatisl terkomputerisasi. Sedangkan bagi pengguna dapat membantu mencari sumber informasi yang diinginkan dengan menggunakan catalog on-line yang dapat diakses melalui internet, sehingga pencarian informasi dapat dilakukan kapan dan dimanapun ia berada.
Perkembangan ini memberikan kemungkinan bagi pustakawan untuk berpotensi menjadi manajer informasi, yang menuntut pustakawan untuk selalu belajar dan menguasai berbagai keterampilan, pengetahuan dan kemampuan. Pendekatan yang sangat mungkin dilakukan adalah dengan memanfaatkan teknologi internet. Pustakawan dapat secara proaktif memperkenalkan perpustakaannya ke semua lingkungan, sekolah, bisnis, institusi, akademis dan masyarakat seluasnya melalui situs web. Mereka dapat mengakses dan menyebarkan informasi berbantuan komputer dan teknologi komunikasi dari perpustakaannya.